malam masih meragu
memberikan rasa kelu saat menghampiri
kakiku masih terasa rentah
melewati bebatuan tajam dalam kepalsuan
merengguh mimpi dalam tumpukan rupiah
malam masih bimbang
saat mimpi mencumbu rembulan
sedang mata makin letih
menghitung seberapa canda dan tawa yang masih tersisa
adalah sekedarnya saja
malam telah menjawab
mimpi juga telah beralih
saat berhadapan dengan waktu
seperti cerutu yang tersulut api
jadi tak berdaya
namun saja jika malam tau
engkau bagai simfoni dengan nada
yang membuat ku semakin tau
bahwa lelah dan kalah adalah sahabat
dengan penuh dahaga
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 katakata:
Post a Comment