impian di perbatasan

titik-titik di kawasan ini
telah menyadarkan dan mempertemukan kita
pada titiki-titik rawan

kerinduan yang terpendam
bagian dari kehidupan yang hilang
bersembunyi dalam lembah-lembah dan hutan perawan
laut yang luas dan dalam
di mana orang-orang mendaki gelombang merengkuh dayung

apa yang bisa kita pikirkan, pikirkanlah
apa yang bisa kita kerjakan, kerjakanlah
dengan rangkuman hati dan tangan
mereka yang mampu, datanglah
setidak-tidaknya untuk menggalang
titik-titik harapan

pekerjaan ini memang terlalu panjang
seperti jalan-jalan impian
yang kita kenang dan doakan
sebelum siang keburu datang

filter

Filter kamera adalah salah satu asesoris kamera yang dipasang pada bagian depan lensa. Asesoris ini berupa elemen transparan (tembus cahaya), yang berfungsi untuk melindungi lensa kamera, merubah karakter cahaya yang masuk ke lensa, atau menambahkan special effect atau warna pada bayangan. Asesoris ini dapat memberi kesan high contras maupun low contras pada film hitam putih. Filter biasanya dibuat dari bahan plastik atau kaca yang berkwalitas tinggi.Jenis-jenis Filter:

1) Ultra Violet Filter
UV filter ini akan melindungi lensa anda, ketika secara tidak sengaja anda menjatuhkan atau menabrakkan kamera anda pada sesuatu. Selain itu, Ultra Violet (UV) Filter ini merupakan jenis filter yang biasa digunakan untuk melindungi kamera dari resiko tergores, tercoreng oleh sidik jari, maupun kerusakan yang disebabkan oleh debu dan embun. UV Filter yang berkwalitas lebih bagus, biasanya memiliki beberapa lapisan.

2) Polarizing Filter
Polarizing Filter merupakan salah satu pilihan filter, yang biasanya banyak digunakan pada kamera yang menggunakan filter.Pada penggunaan yang sesuai, polarizing filter dapat membantu anda untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan cahaya yang menyilaukan, yang keluar dari permukaan benda-benda yang dapat memantulkan cahaya, sperti air atau kaca. Lebih dari itu, filter ini juga dapat memperdalam warna langit. Filter ini dapat meningkatkan semua konsentrasi warna, khususnya warna-warna yang terdapat diluar ruangan.Polarizing filter terbagi atas tiga jenis, yaitu Linear polarizer dan Circular polarizer. Sebenarnya, kedua jenis filter tersebut sama, yang pada dasarnya Circular polarizer adalah Linear polarizer yang diberi tambahan elemen optik pada bagian belakangnya.Yang perlu diingat adalah, anda tidak harus selalu menggunakan filter ini setiap kali anda melakukan pemotretan. Karena seperti yang telah diuraikan diatas, bahwa secara garis besar filter ini berfungsi untuk mengurangi kadar cahaya. Maka, sebaiknya anda tidak menggunakan filter ini pada situasi dengan pencahayaan rendah. Andapun sebaiknya tidak menggunakan filter ini ketika langit sedang dalam keadaan mendung.

3) Neutral Density (ND) Filter
Seperti kaca mata hitam yang biasa anda gunakan, ketika cuaca sedang panas. Seperti itu jugalah ND filter pada kamera anda, yang akan menghilangkan kadar keterangan yang berlebihan. Bedanya, dengan kaca mata hitam, warna pada objek akan sedikit mengalami perubahan. Sedangkan ND filter tidak akan merubah warna bayangan objek, asesoris ini hanya akan mengurangi kadar keterangan yang berlebihan saja.ND filter dapat digunakan tanpa ataupun dengan menggunakan shutter speed yang lebih rendah dan aperture yang lebih besar.

4) Close-up filter
Nama lain dari Close-up filter adalah close-up lens. Close-p filter ini menempel pada bagian depan kamera atau adapter lensa, yang akan memperluas tingkatan close-up pada kamera digital.Close-up filter berukuran kecil dan memiliki bobot ringan. Filter ini memiliki tingkatan diophi, seperti +1, +2, +5, dan +7. Anda dapat membeli Close-up filter ini satu persatu maupun per-set.Penggunaan filter ini dapat ditumpuk, sehingga akan menghasilkan pembesaran yang lebih dari satu buah Close-up filter saja.

selamat memotrett

detik yang tak terganti

Ya Allah ya Tuhan kami
biarkan angin menghampiri kami membawa gerimis yang memayungi
lihatlah kami dengan mata hati tak ada yang berubah dari kami
meski waktu terus menikam dan menghujam kami
hingga tawa menjadi diam
ada sesuatu yang tak bisa kami mengerti
di akhir detik dengan bait-bait hujan

Ya Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang
berikanlah kami kekuatan di detik yang akan datang
agar kami tidak lagi terus menatap nanar
diatas segala kesalahan kami diatas kebodohan kami diatas segala kesombongan dan
keangkuhan kami

kami takut ketika angin datang menghentak kami
kami takut atas mu ya Rabbi

Ya Allah..
berikanlah kami petunjukmu agar kami selalu
bersujud kepadamu
kepada orang tua kami yang telah membesarkan kami
dilindungi dalam bahagia dengan orang yang kami sayangi
agar kami selalu ingat bahwa kami tidaklah sempurna
bahwa di bawah kami masih ada yang lebih menderita
kami menangis memohon ridhamu ya Rabbi
ingatkan kami yang selalu lupa bersujud kepadamu
jadikanlah kami hambamu yang selalu ada di sampingmu
jikalau derita yang akan membuat hati kami bergetar, ingatkan kami

Ya Allah
saat kami bertanya akan dunia yang kelu
dimana darah tumpah di kaki langit
dimana bahagia tersirat di ujung samudera
kami berucap dan mengangguk akan percaya
dan tahu tak lebih dari kebodohan kami
karena kata tak mampu menjelaskan
segala karuniamu
kami bersujud bersyukur atas semuanya

inilah hal paling mahal yang kami sadari
detik yang tak pernah kembali
karena semua kembali ke sisi Mu

shutter speed


Mengenal Shutter Speed atau Kecepatan Rana

a.k.a Kecepatan Rana dalam bahasa indonesia . Shutter adalah semacam layer yang menutup sensor . Pada waktu kita men-jepret , Shutter ini akan terbuka selama bbrp waktu sehingga sensor bisa merekam cahaya yang masuk melalui lensa . Durasi pembukaan shutter inilah yang dikenal sebagai Shutter Speed . Logikanya , semakin lama shutter dibuka akan semakin banyak cahaya yang masuk . Dan sebaliknya semakin cepat shutter dibuka maka makin sedikit cahaya yang terekam .

Satuannya detik . Satuannya lebih mudah dipahami ketimbang satuan Aperture . Untuk mengurangi banyaknya cahaya yang masuk menjadi setengah sebelumnya (-1 stop ), waktu Shutter Speed tinggal di bagi 2 . Dan sebaliknya , untuk menambah cahaya menjadi 2x sebelumnya ( +1 stop ) tinggal di kalikan 2 . Pada kamera Nikon D50 , nilai Shutter Speed yang dapat digunakan pada kamera adalah 60 , 32 , 16 , 8 , 4 , 2 , 1s , 1/2 , 1/4 , 1/8 , 1/16 , 1/32 , 1/64 , 1/125 , 1/250 , 1/500 , 1/1000 , 1/2000 , 1/4000 . 1/4000 . Range nilai Shutter Speed pada kamera tipe/merk lain kurang lebih sama . Pada beberapa kamera pro , kecepatannya bisa sampai 1/8000s . Cukup cepat untuk memotret peluru yang melesat !!

Slow Shutter Speed

Teknis dengan menggunakan shutter speed yang rendah ( nilai besar ) . Biasa digunakan pada kondisi kurang cahaya , shutter dibuka lebiiih lama agar kamera dapat mengumpulkan cukup cahaya untuk menghasilkan gambar yg kita inginkan . Jika kita memotret suatu scene dengan beberapa obyek yang bergerak , akan menghasilkan sebuah efek baru yang keren .

Misal memotret lalu lintas di malam hari menimbulkan efek “jalur cahaya” / lightrail . Lampu dari mobil2 yang berseliweran direkam dalam sensor .

Slow speed juga bisa menimbulkan kesan dinamis pada foto kita . Seperti pada foto air dibawah . Foto ini aga tricky karena diambil pada siang hari dimana masih banyak cahaya . Triknya adalah kita mengurangi cahaya yang masuk ke sensor dengan memasangkan sebuah atau beberapa (stack) filter ND ( Neutral Density ) . Filter ini akan mengurangi cahaya bberapa kali dari semula ( tergantung level filter ND ) sehingga kondisi banyak cahaya pun akan tampak seperti malam .

Atau yang lebih extreem dengan menggunakan mode BULB dimana shutter akan tetap dibuka selama kita menekan tombol shutter . Biasanya cuman ada di kamera DSLR ( beli beli hehehe ) . Di malam yang gelap sekalipun , kita tetap bisa menangkap momen yang ada ,seperti merekam lintasan bintang-bintang di langit. Foto dibawah ini diambil dengan shutter speed = 16 menit .

Slow Shutter Speed dan Tripod

Tripod adalah suatu yg mutlak dibutuhkan jika kita ingin berexp

erimen dengan foto-foto slow speed . Alasannya karena kamera harus ditopang oleh obyek lain selama shutter terbuka . Jika tidak , maka foto yang dihasilkan akan blur karena kamera goyang geser kesana kemari . Manusia normal ga akan kuat berdiri diam memegangi kamera selama bbrp sec tanpa goyang . Kecuali ente manusia robot yang bisa meng-hibernate diri sen

diri :p . Well , tidak harus tripod sih .. obyek lain seperti karung pasir juga bisa . Yang penting cukup solid untuk menahan kamera selama shutter terbuka . Okeh ?
High Shutter Speed

Ini teknik menghasilkan foto denga

n kecepatan shutter yang tinggi (nilai rendah) . Kalau yang ini tidak perlu tripod . Cukup dipegang manual oleh kita dan foto yang dihasilkan dijamin tokcer . Teknik ini berguna untuk menangkap sebuah momen yang terjadi . Memberhentikannya tepat di posisi yang kita inginkan . Biasanya digunakan untuk sport , satwa .

Atau dengan menambahkan sensor suara kita bisa menangkap momen ketika balon meletus .

Normal Speed

hehehe ini mah karangan saya sendiri . Maksudnya speed shutter yang biasa digunakan sehari-hari . Di fotografi ada sebuah aturan yang menyatakan bahwa shutter speed ideal untuk menghasilkan gambar yang tajam (tidak blur) adalah minimal sama dengan panjang Fokal dari lensa yang kita gunakan . Misal , kita hendak memotret sebuah obyek dengan panjang Fokal 200mm maka shutter speed yang idealnya adalah 1/200sec . Untuk DSLR dengan crop factor 1,5x (Nikon) maka panjang fokalnya harus dikalikan 1,5 dulu..berarti minimal shutter speed adalah 1/300sec !! Setting shutter speed 1/300sec mudah didapatkan pada siang hari . Malam hari ? jangan harap .. Jadi pinter-pinter lah mencari sikon dan paham setting kamera agar kita mendapatkan shutter speed yang ideal . Itu aja sih intinya .. biar foto yg dihasilkan tidak blur ..

Eh foto blur tidak selalu jelek lho .. tajam juga tidak selalu bagus . Tergantung anda bos !! sang fotografernya . Jika kebetulan ada ingin meng-invoke sebuah “ketidakjelasan” lewat sebuah foto yg blur .. ya monggo !! asal penikmat foto juga mengerti maksud anda .. ya beres !! Itulah asyiknya fotografi.. UNLIMITED !!! . Tapi untuk kondisi normal kan biasanya orang prefer foto yang tajam dan tidak blur tho ? ya tho ?

Kaitan dengan Exposure

exposure adalah kemampuan kamera untuk mengumpulkan cahaya yang masuk . Cahaya ini makanannya kamera .. Terlalu banyak foto yang dihasilkan akan terang benderang , terlalu dikit akan kegelapan . Pada umumnya , kita prefer yang tengah-tengah saja . Shutter Speed adalah salah satu dari 3 elemen penentu exposure . Lainnya adalah Aperture ( baca artikel sebelumnya ) dan ISO / ASA . Aperture dan ISO-pun juga bisa di atur dalam kamera , menentukan banyaknya cahaya yang masuk ke kamera .

Misal kita ingin menangkap momen sebuah artis rocker yang sedang manggung pada malam hari . Namanya rocker suka jingkrak-jingkrak , nah kita ingin menangkap ketika dia lagi jingkrak Karena malam hari , kamera kekurangan cahaya untuk merekam momen itu . Hemat saya , minimal speed 1/500sec lah .. Untuk mencapai speed sekian kita bisa merubah settingan 2 elemen lain yaitu Aperture dan ISO . Aperture , kita setting nilainya sekecil mungkin (bukaan besar) dan ISO sebesar mungkin . Berdoaaa dan bersyukur agar dapat speed yang kita inginkan . Jika tidak , cari sudut lain yg mungkin memberikan banyak cahaya lebih.. atau ganti kamera / lensa . Kameran / Lensa-lensa profesional dengan Aperture besar biasanya akan menguras kocek anda daleeeeeeem . Dibilangin cahaya itu penting …hehehehe

Akhir Kata

Forget the rulez .. explore aja kemampuan dari kamera teman-teman sekalian ! Gali inspirasi dari pengetahuan yang sudah ada . Bikin aturan baru .. banyaaak sekali kesempatan untuk berkreatif disini . Learn it and you’ll be better ..

Note : foto-foto diatas bukan punya saya jee .. Itu dicomot dari Flickr . Bukan nyolong kok.. emang lisensinya membolehkan . Sekedar utk tutorial saja .. kredit foto untuk fotografernya langsung aja ya , klik foto untuk membuka link di Flickr

Copyright © 2008 - paradigma - is proudly powered by Blogger
Blogger Template