dan kau pun berkata bacakan aku sebuah puisimu tentang ku
dan seketika itu juga aku terdiam, terpana dan terpaku
kemana sejuta kata yang telah kugubah untukmu
atau hanya sebatas embun yang hilang tertelan terik matahari
kau biarkan begitu saja
dan seperti biasanya aku mengiyakan saja apa semua maumu itu
karena sesungguhnya semua itu adalah ingin
padahal sebenarnya semua sederhana saja
karena aku mencintaimu karena apa adanya dirimu
bukan karena orang berbicara
bukan sebuah permainan badai dan nafsu
sesederhana awan yang berarak dan angin yang menggoyangkan dedaunan
Apakah cinta itu hanya permainan kata?
dan kau pun bertanya
dan aku kembali terdiam duduk di bangku usang dengan segelas teh yang mulai dingin
kuanggap ini hanya sebuah canda belaka
karena tak pernah letih ku bisikkan
bahwa kaulah kata itu, yang menjelma dalam setiap puisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 katakata:
Post a Comment